Cari seorang guru

Hokkien Medan

 


Hokkien Medan adalah dialek bahasa Hokkien yang dinamis dan berbeda, terutama digunakan oleh komunitas Tionghoa Indonesia di Medan, ibu kota Sumatera Utara, Indonesia. Dialek ini merupakan bukti kekayaan budaya di kawasan ini, yang mencerminkan sejarah migrasi, perdagangan, dan pertukaran budaya.

Sejarah

Akar bahasa Hokkien Medan dapat ditelusuri kembali ke daerah berbahasa Hokkien di provinsi Fujian Selatan di Tiongkok, khususnya wilayah Zhangzhou. Dialek ini berkembang secara signifikan, terutama pada abad ke-18 dan ke-19 ketika perdagangan antara pantai timur Sumatera dan Semenanjung Malaya berkembang pesat. Masuknya tenaga kerja Tionghoa, terutama dari Penang, membawa dialek Hokkien yang bercampur dengan bahasa dan adat istiadat setempat, sehingga memunculkan varian unik yang kita kenal sekarang sebagai Hokkien Medan.

Hokkien Medan merupakan sarana komunikasi dan pembawa identitas budaya masyarakat Tionghoa Indonesia. Ia merangkum sejarah migrasi, adaptasi terhadap tanah air baru, dan ketahanan dalam mempertahankan warisan budaya di tengah perubahan lanskap politik. Dengan demikian, bahasa Hokkien Medan lebih dari sekedar dialek; ini melambangkan kegigihan budaya dan semangat abadi komunitas yang telah menavigasi kompleksitas identitas dan rasa memiliki.

Karakteristik

Hokkien Medan menjadi lingua franca di kalangan komunitas Tionghoa di Medan. Ia telah menyebar melalui diaspora orang Hokkien Medan ke kota-kota lain di provinsi Sumatera Utara dan sekitarnya, termasuk Jakarta. Ciri khasnya adalah penggunaan aksara Latin, dipengaruhi oleh ortografi Indonesia, dan tidak memiliki tanda nada saat ditulis. Dialeknya sebagian besar bersifat lisan, dan sebagian besar penutur menggunakannya dalam percakapan sehari-hari daripada dalam bentuk tertulis.

Bahasanya merupakan perpaduan menarik antara bahasa Hokkien tradisional dengan pengaruh kuat dari Teochew, Melayu Deli, dan Indonesia, menciptakan mosaik linguistik yang kaya. Perpaduan ini terlihat dari kosakatanya yang banyak meminjam dari bahasa-bahasa tersebut, yang mencerminkan lingkungan multikultural di Medan dan sekitarnya. Dialek Hokkien yang digunakan di provinsi Riau, seperti kota Selatpanjang, memiliki ciri yang sangat mirip dengan dialek Hokkien Medan.

Fakta menyenangkan

  1. Jumlah penutur terbanyak terdapat di Kota Medan, Indonesia.
  2. Banyak kata serapan yang berasal dari bahasa Indonesia, Inggris, dan Mandarin.
  3. Dapat dimengerti dengan bahasa Hokkien Penang dari Pulau Penang, Malaysia, dan dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan penutur bahasa Hokkien dari Singapura, Filipina, dan Taiwan.
  4. Sampai saat ini, belum ada bentuk tertulis yang baku untuk bahasa Hokkien Medan.
  5. Hokkien Medan kontemporer tersebar luas di media sosial, seperti YouTube, Instagram, dan TikTok.

Foto oleh Halim Kosasi di Unsplash

Komentar

Artikel acak

Apa itu Conlang? - Kembang Lambe Podcast

Video

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *