Ketika orang berbicara tentang bahasa Tionghoa, mereka sering menyebutnya "dialek." Di sisi lain, ketika membahas bahasa-bahasa Eropa seperti Prancis, Jerman, dan Italia, bahasa-bahasa ini diakui sebagai bahasa yang terpisah. Namun, mengkategorikan bahasa Tionghoa sebagai "dialek" adalah menyesatkan dan tidak masuk akal.
Keluarga bahasa Tionghoa beragam. Keluarga ini mencakup bahasa Mandarin, Kanton, Shanghai, Hokkien, dan banyak bahasa lainnya. Perbedaan mereka bisa sejauh perbedaan antara bahasa Inggris dan Jerman. Misalnya, seseorang yang berbicara bahasa Mandarin tidak akan secara otomatis memahami bahasa Kanton, seperti halnya penutur bahasa Inggris tidak dapat memahami bahasa Jerman. Ini menunjukkan bahwa ini adalah bahasa yang terpisah, bukan hanya "dialek" dari satu bahasa.
Jadi mengapa mereka disebut "dialek"? Sebagian alasannya adalah politik dan historis. Pemerintah Tiongkok mempromosikan bahasa Mandarin sebagai bahasa nasional untuk menyatukan negara. Menyebut bahasa-bahasa Tionghoa lainnya sebagai "dialek" memberi kesan bahwa semuanya adalah variasi kecil dari bahasa Mandarin. Namun, ini tidak benar; mereka memiliki tata bahasa, kosakata, dan bunyi yang unik, seperti bahasa yang terpisah.
Di sisi lain, di Eropa, negara-negara dibagi menjadi beberapa negara, dan setiap negara mempromosikan bahasanya. Itulah sebabnya bahasa Prancis, Spanyol, dan Italia dianggap sebagai bahasa yang berbeda, meskipun bahasa-bahasa tersebut termasuk dalam rumpun bahasa yang sama (bahasa Roman) dan sering kali lebih mirip satu sama lain daripada beberapa bahasa Tionghoa.
Sebenarnya, penggunaan istilah seperti "bahasa" dan "dialek" sering kali berkaitan dengan politik, bukan linguistik. Dari sudut pandang linguistik, bahasa Tionghoa seperti Kanton atau Hokkien layak mendapatkan pengakuan yang sama dengan bahasa-bahasa Eropa seperti Prancis atau Jerman. Gagasan tentang "dialek" sering kali digunakan untuk mengecilkan keragaman budaya dan linguistik di Tiongkok.
Singkatnya, menyebut bahasa Tiongkok sebagai "dialek" dan bahasa Eropa sebagai "bahasa" tidaklah akurat. Itu adalah cara untuk mengelompokkan bahasa berdasarkan alasan politik dan historis, bukan alasan linguistik. Mengenali hal ini membantu kita menghargai keragaman yang kaya dari semua bahasa secara setara.

Komentar
Posting Komentar